Penjualan Cicilan
Penjualan Khusus
1.
PT Orascle telah
membeli sebuah tanah di daerah Jakarta dengan harga perolehan Rp.
170.000.000,00. di samping itu PT Orascle juga membayar biaya-biaya lainnya
seharga Rp. 10.000.000,00
Pada tanggal 1 mei 2000, PT Hadouken membeli tanah tersebut seharga Rp.
240.000.000,00. PT Hadouken membayar uang muka sebesar Rp. 40.000.000,00 dan
sisanya akan dibayar angsuran sebanyak 10 kali setengah tahunan, setiap kali
angsuran Rp. 20.000.000,00. PT Orascle mengenakan bunga 18% pertahun terhadap
sisa angsuran. Komisi dan beban penjualan dibayar tunai sebesar 2% dari harga
jual. Periode akuntansi perusahaan sama dengan tahun fiskal.
Diminta : Catatlah
transaksi-transasksi tersebut ke dalam jurnal untuk tahun 2000 dan 2001, dengan
menggunakan
a.
Laba kotor diakui
pada saat penjualan
b.
Laba kotor diakui
sejalan dengan realisasi penerimaan kas
Jawaban:
a.
Laba kotor diakui
pada saat penjualan
1 mei 2000
v
Penjualan tanah
dengan harga jual Rp.
240.000.000,00
Piutang usaha angsuran Rp.
240.000.000,00
Tanah
Rp.
180.000.000,00
Laba atas
penjualan tanah Rp.
60.000.000,00
v
Penerimaan uang
muka
Kas Rp.
40.000.000,00
Piutang usaha angsuran Rp.
40.000.000,00
v
Dibayar komisi dan
beban penjualan (2% x Rp. 240.000.000,00)
Beban komisi dan penjualan Rp.
4.800.000,00
Kas Rp.
4.800.000,00
1 november
2000
v Dibayar angsuran pertama dan bunga (6/12 x 18% x Rp.
200.00.000,00)
Kas Rp.
38.000.000,00
Piutang
usaha angsuran Rp.
20.000.000,00
Pendapatan
bunga Rp.
18.000.000,00
31 desember 2000
v
Jurnal penyesuaian
bunga (2/12 x 18% x Rp. 180.000.000)
Piutang Bunga Rp.
5.400.000,00
Pendapatan bunga Rp.
5.400.000,00
v
Realisasi Laba
kotor
Tidak ada jurnal
v
Ayat jurnal
penutup
Laba atas penjualan tanah Rp. 60.000.000,00
Pendapatan bunga Rp.
23.400.000,00
Beban
komisi dan penjualan Rp.
4.800.000,00
Ikhtisar
Rugi/Laba Rp.
78.600.000,00
1 januari 2001
v
Ayat jurnal
pembalik
Pendapatan bunga Rp.
5.400.000,00
Piutang
bunga Rp.
5.400.000,00
1 mei 2001
v
Penerimaan
angsuran dan bunga (6/12 x 18% x Rp. 180.000.000,00)
Kas Rp.
36.200.000,00
Piutang
usaha angsuran Rp.
20.000.000,00
Pendapatan bunga Rp.
16.200.000,00
1 november 2001
v
Penerimaan
angsuran dan bunga (6/12 x 18% x Rp. 160.000.000,00)
Kas Rp.
34.400.000,00
Piutang usaha angsuran Rp.
20.000.000,00
Pendapatan bunga Rp.
14.400.000,00
31 desember 2001
v
Ayat jurnal
penyesuaian bunga (2/12 x 18% x 140.000.000,00)
Piutang bunga Rp.
4.200.000,00
Pendapatan bunga Rp.
4.200.000,00
v
Realisasi laba
kotor
Tidak ada jurnal
v
Ayat jurnal
penutup
Pendapatan bunga Rp.
29.400.000,00
Ikhtisar rugi laba Rp.
29.400.000,00
b.
Laba kotor diakui
sejalan dengan penerimaan kas
1
mei 2000
v
Penjualan tanah
seharga Rp. 240.000.000,00
Piutang usaha angsuran Rp.
240.000.000,00
Tanah Rp.
180.000.000,00
Laba kotor
yang belum direalisasi Rp.
60.000.000,00
v Penerimaan uang muka
Kas Rp.
40.000.000,00
Piutang usaha angsuran Rp.
40.000.000,00
v
Dibayar komisi dan
beban penjualan (2% x Rp. 240.000.000,00)
Beban komisi dan penjualan Rp.
4.800.000,00
Kas Rp.
4.800.000,00
1 november
2000
v
Dibayar angsuran
pertama dan bunga (6/12 x 18% x Rp. 200.000.000,00)
Kas Rp.
38.000.000,00
Piutang usaha angsuran Rp.
20.000.000,00
Pendapatan bunga Rp.
18.000.000,00
31 desember 2000
v
Jurnal penyesuaian
bunga (2/12 x 18% x Rp.180.000.000,00)
Piutang bunga Rp.
5.400.000,00
Pendapatan bunga Rp.
5.400.000,00
v
Realisasi Laba
kotor
Laba kotor yang belum direalisasi Rp.
15.000.000,00
Realisasi laba kotor Rp.
15.000.000,00
v
Ayat jurnal
penutup
Realisasi laba kotor Rp.
15.000.000,00
Pendapatan bunga Rp.
23.400.000,00
Beban komisi dan penjualan
Rp.
4.800.000,00
Ikhtisar rugi/laba Rp.
33.600.000,00
1
januari 2001
v
Ayat jurnal
pembalik
Pendapatan bunga Rp.
5.400.000,00
Piutang bunga Rp.
5.400.000,00
1
mei 2001
v Penerimaan angsuran dan bunga (6/12 x 18% x Rp.
180.000.000,00)
Kas Rp.
36.200.000,00
Piutang usaha angsuran Rp.
20.000.000,00
Pendapatan bunga Rp.
16.200.000,00
1 november 2001
v Penerimaan angsuran dan bunga (6/12 x 18% x Rp.
160.000.000,00)
Kas Rp.
34.400.000,00
Piutang usaha angsuran Rp.
20.000.000,00
Pendapatan bunga Rp.
14.400.000,00
31 desember 2001
v Ayat jurnal penyesuaian bunga (2/12 x 18% x Rp.
140.000.000,00)
Piutang bunga Rp.
4.200.000,00
Pendapatan bunga Rp.
4.200.000,00
v
Realisasi laba
kotor (10% x Rp.40.000.000,00)
Laba kotor yang belum direalisasi Rp.
10.000.000,00
Realisasi laba kotor Rp.
10.000.000,00
v
Ayat jurnal
penutup
Realisasi laba kotor Rp.
10.000.000,00
Pendapatan bunga Rp.
29.400.000,00
Iktisar rugi/laba Rp.
39.400.000,00
Pada penjualan
angsuran dengan metode pengakuan laba kotor pada saat penjualan terjadi, akan
diakui laba kotor sebesar Rp. 60.000.000,00 pada tahun 2000, yaitu pada saat
penjualan terjadi (jurnal tanggal 1 mei 2000).
Sedangkan pada
metode pengakuan laba kotor sejalan dengan penerimaan kas juga akan mengakui
laba kotor sebesar Rp. 60.000.000,00 pula. Hal ini dapat dilihat dalam tabel
berikut:
Tahun Penerimaan angsuran Presentase laba kotor Pengakuan laba kotor
2000 Rp.
60.000.000,00 25% Rp. 15.000.000,00
2001 Rp.
40.000.000,00 25% Rp. 10.000.000,00
2002 Rp.
40.000.000,00 25% Rp. 10.000.000,00
2003 Rp.
40.000.000,00 25% Rp. 10.000.000,00
2004 Rp.
40.000.000,00 25% Rp. 10.000.000,00
2005 Rp. 20.000.000,00 25% Rp. 5.000.000,00
Rp. 240.000.000,00 Rp.
60.000.000,00
Apabila kewajiban tidak dapat dipenuhi oleh pihak pembeli, maka pihak
penjual akan menarik kembali harta yang telah dijual. Pencatatan atas penarikan
kembali harta tersebut tergantung dari metode pengakuan laba kotor yang
digunakan. Jika laba kotor laba kotor diakui
pada saat penjualan terjadi, maka harta yang dimiliki tersebut diakui sebesar
harga pasar yang wajar, kemudian membatalkan saldo piutang usaha nagsuran dan
menimbulkan laba atau rugi karena pemilikan kembali. Jika menggunakan metode
pengakuan laba kotor sejalan dengan penerimaan kas, maka harta yang dimiliki
tersebut diakui sebesar harga pasar yang wajar, kemudian membatalkan laba kotor
yang belum direalisasi serta saldo piutang usaha angsuran dan menimbulkan laba
atau rugi karena pemilikan kembali. Contoh kasus ketidakmampuan pelunasan
piutang usaha angsuran adalah:
2.
Mengacu pada soal
no 1 bila pada tanggal 1 mei 2002, PT. Hadouken tidak dapat membayar (memenuhi)
kewajibannya. PT Orascle kemudian menarik hartanya kembali dan pada tanggal
tersebut tanah itu dinilai menurut harga pasarnya yaitu sebesar Rp.
150.000.000,00.
PT. Hadouken menerima 5% dari jumlah yang telah dibayarnya tetapi tidak
termasuk bunga.
Diminta: Buatlah perhitungan
rugi/laba dan jurnal pemilikan kembali untuk
a.
Laba kotor diakui
pada saat penjualan
b.
Laba kotor diakui
sejalan dengan penerimaan kas
Jawaban:
a.
Laba kotor diakui
pada saat penjualan
Jumlah piutang yang diterima Rp.
100.000.000,00
Jumlah yang dikembalikan kepada PT Hadouken (10%) Rp. 5.000.000,00
Rp.
95.000.000,00
Harga pokok tanah Rp. 180.000.000,00
Nilai pasar Rp. 150.000.000,00
Penurunan nilai tanah Rp.
30.000.000,00
Total laba pemilikan kembali Rp. 65.000.000,00
Laba kotor yang telah diakui Rp. 60.000.000,00
Laba (rugi) pemilikan kembali Rp. 5.000.000,00
v
Jurnal pemilikan
kembali
Tanah Rp.
150.000.000,00
Kas Rp.
5.000.000,00
Piutang usaha angsuran Rp.
140.000.000,00
Laba atas pemilikan kembali Rp.
5.000.000,00
b.
Laba kotor diakui
sejalan dengan penerimaan kas
Jumlah piutang yang diterima Rp.
100.000.000,00
Jumlah yang dikembalikan (5%) Rp.
5.000.000,00
Rp.
95.000.000,00
Harga pokok tanah Rp.
180.000.000,00
Nilai pasar Rp. 150.000.000,00
Penurunan nilai tanah Rp.
30.000.000,00
Total laba pemilikan kembali Rp.
65.000.000,00
Laba kotor yang telah diakui Rp.
25.000.000,00
Laba (Rugi) karena pemilikan kembali Rp.
40.000.000,00
v
Jurnal pemilikan
kembali
Tanah Rp.
150.000.000,00
Laba kotor yang belum direalisasi Rp.
35.000.000,00
Kas Rp.
5.000.000,00
Piutang usaha angsuran
Rp.
140.000.000,00
Laba atas pemilikan kembali Rp. 40.000.000,00
Untuk kedua metode di atas masih diperlukan sebuah jurnal lagi, yaitu
jurnal untuk menutup piutang bunga, pada akhir tahun 2001 sebesar Rp.
4.200.000,00 sebagai kerugian.
Ayat jurnal pembalik
1 januari
2000
Pendapatan bunga Rp.
4.200.000,00
Piutang bunga Rp.
4.200.000,00
v
Ayat jurnal
penutup
Laba yang ditahan Rp.
4.200.000,00
Pendapatan bunga Rp. 4.200.000,00
Perbedaan metode accrual, cicilan dan cost recovery
Metode Accrual
|
|||
2005
january
|
Kas
Piutang wesel
Tanah
Laba atas penjualan
aktiva tetap
|
Rp 60.000.000
Rp 140.000.000
|
Rp 120.000.000
Rp 80.000.000
|
Metode Cicilan
|
|||
2005
january
|
Kas
Piutang wesel
Tanah
Laba yg ditangguhkan atas
transaksi penjualan tanah
|
Rp 60.000.000
Rp 140.000.000
|
Rp 120.000.000
Rp 80.000.000
|
Metode Cost Recovery
|
|||
2005
january
|
Kas
Piutang wesel
Tanah
Laba yg ditangguhkan
atas transaksi penjualan tanah
|
Rp 60.000.000
Rp 140.000.000
|
Rp 120.000.000
Rp 80.000.000
|
Metode Accrual
|
|||
2005
january
|
Kas
Piutang wesel
Pendapatan bunga
|
Rp 28.968.000
|
Rp 6.568.000
Rp 22.400.000
|
Metode Cicilan
|
|||
2005
january
|
Kas
Piutang wesel
Pendapatan bunga
Laba yang ditangguhkan
Laba yg terealisasi
|
Rp 28.968.000
Rp 26.627.000
|
Rp 6.568.000
Rp 22.400.000
Rp 26.627.000
|
Metode Cost Recovery
|
|||
2005
january
|
Kas
Piutang wesel
Laba yg ditangguhkan
|
Rp 28.968.000
|
Rp 6.568.000
Rp 22.400.000
|
Metode Accrual
|
|||
2005
january
|
Kas
Piutang wesel
Pendapatan bunga
|
Rp 28.968.000
|
Rp 7.619.000
Rp 21.349.000
|
Metode Cicilan
|
|||
2005
january
|
Kas
Piutang wesel
Pendapatan bunga
Laba yang ditangguhkan
Laba yg terealisasi
|
Rp 28.968.000
Rp 3.048.000
|
Rp 7.619.000
Rp 21.349.000
Rp 3.048.000
|
Metode Cost Recovery
|
|||
2005
january
|
Kas
Piutang wesel
Laba yg ditangguhkan
|
Rp 28.968.000
|
Rp 7.619.000
Rp 21.349.000
|
kak penulisan antara debit kreditnya kurang di pahami
BalasHapus